Etika, Keadilan, dan Tata Kelola E-Commerce: Relevansi Pemikiran Ekonomi Islam Nasiruddin Al-Tusi
Keywords:
Nasiruddin al-Tusi, Islamic economics, distributive justice, economic ethics, modern economic challengesAbstract
Perkembangan e-commerce sebagai bentuk pasar digital modern menghadirkan tantangan serius terkait etika bisnis, keadilan transaksi, dan tata kelola pasar yang berkelanjutan. Praktik seperti asimetri informasi, dominasi platform besar, manipulasi harga, serta lemahnya perlindungan konsumen menunjukkan bahwa mekanisme pasar digital sering kali berjalan tanpa landasan etika yang memadai. Dalam konteks ini, pemikiran Nasiruddin Al-Tusi sebagai salah satu filsuf dan pemikir Islam klasik menawarkan kerangka normatif yang relevan untuk menelaah persoalan etika dan keadilan dalam tata kelola e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi pemikiran ekonomi Islam Nasiruddin Al-Tusi dalam merespons dinamika e-commerce kontemporer, dengan menitikberatkan pada prinsip etika, keadilan sosial, tanggung jawab moral, dan kemaslahatan sebagai orientasi utama aktivitas ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan historis dan tematik terhadap karya-karya utama Al-Tusi, khususnya yang berkaitan dengan etika sosial dan tata kelola ekonomi. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Tusi menekankan pentingnya integrasi antara etika individu, keadilan struktural, dan peran institusi dalam menciptakan tatanan ekonomi yang berkeadaban. Nilai-nilai moral, keadilan distributif, dan tanggung jawab kolektif dipandang sebagai fondasi utama bagi stabilitas pasar dan kesejahteraan sosial. Dengan demikian, pemikiran Nasiruddin Al-Tusi memberikan landasan filosofis yang relevan bagi pengembangan tata kelola e-commerce berbasis ekonomi Islam yang adil, etis, dan berorientasi pada kemaslahatan manusia.
